Tuesday, March 6, 2018

Tentang Moody

Halo pembaca kece!

Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang moody dan apa yang akan aku lakukan seandainya bertemu dengan makhluk jenis ini. Sebelum jauh-jauh cerita, aku mau menjabarkan sedikit apa itu moody.

Aplikasi Kamusku
Moody itu turunan dari kata mood dalam bahasa Inggris yang berarti suasana hati. Sedangkan moody sendiri berarti suka murung. Jadi bisa disimpulkan kalau orang yang moody adalah orang yang terus menerus murung, suasana hatinya jarang bagus. Aku pikir awalnya orang yang moody ini orang yang suasana hatinya suka berubah-ubah, ternyata itu beda lagi. Kalau yang suasana hatinya gampang berubah itu istilahnya mood swing.

Nah, gimana kalau aku ketemu dengan orang yang moody? Hmm, aku bakal pergi jauh dari dia. Kenapa? Soalnya aku tipe orang yang gampang mood swing. Perubahan mood-ku itu bisa dipengaruhi orang di sekitarku. Jadi kalau berdekatan dengan seseorang yang moody, ada kemungkinan kalau aku bakalan ikutan murung, bahkan walaupun ngga ada alasan yang bisa bikin aku murung.

Tentang pendapatku terhadap mereka yang moody, aku ngerasa kasihan ke mereka. Ada banyak hal yang bisa membuat kamu bahagia, tapi kamu lebih fokus pada hal-hal yang membuatmu sedih. Kan kasihan banget hidup seperti itu. Bukan berarti aku ngga pernah murung, lho, ya. Tapi alhamdulillah, selalu ada hal yang bisa mencerahkan suasana hatiku, misalnya foto atau video kucingku di rumah yang diunggah adikku di Instagram atau Whatsapp. Tapi biasanya kalau udah liat foto atau video mereka, aku jadi mewek pengen pulang supaya bisa gendong mereka sih, ehehehe…

Babang Murung
health.clevelandclinic.org
Balik lagi ke pandanganku ke mereka yang moody ini. Plis, hidup ini ngga melulu tentang kesedihan dan kesengsaraan lho! Ada banyak hal, jutaan, bahkan milyaran hal yang bisa kamu jadikan alasan untuk tersenyum. Kalau aku sih memang orangnya gampang senyum. Liat kupu-kupu terbang aja aku senyum kok. Tapi kalau yang terbang kecoak, aku bakal ngibrit sambil teriak ketakutan kaya ngeliat pembunuh sadis (walaupun sebenarnya aku belum pernah ketemu sih, ehehehe…).


Udah, sekian itu aja pendapatku tentang orang yang moody. Beres ya, Kak Rin!

Gaya Berpakaian Sehari-hari

Halo pembaca kece!

Aku balik lagi dengan tantangan ke-67 BC dari Mbak Vera. Mbak Vera pengen kami berbicara tentang fesyen. Uuuuuuuuh! Ngga biasanya ini! Iya, jadi Mbak Vera mau kami cerita tentang gaya berpakaian kami sehari-hari. Waktu topik ini dicetuskan, aku langsung bingung, apa yang mau diceritakan, lha aku sukanya pakai setelan gembel. Tapi ya udahlah, pelan-pelan aku ceritain.

Kaos oblong + celana pendek
bacadata.com
Ngomong-ngomong tentang gaya berpakaian, aku itu tipe orang yang ngga mau terlalu ribet. Aspek yang paling aku perhatikan setiap memilih pakaian yang akan aku kenakan itu cuma dua. Pertama, kenyamanan. Nah, aku paling ngga suka pakai sesuatu yang bikin aku ngga nyaman, celana jenis blue jeans misalnya. Celana jenis ini cenderung kasar dan kaku. Kadang kulitku lecet kalau mengenakan celana jenis ini. Maka dari itu, untuk celana panjang, aku lebih memilih mengenakan celana bahan atau biasa disebut celana keper untuk hampir di semua kesempatan, ngga peduli itu acara formal atau informal. Bahkan untuk jalan ke pusat perbelanjaan modern sekalipun aku lebih suka mengenakan celana berbahan katun ini.

Pernah beberapa kali aku menerima olokan karena memakai celana bahan dengan alasan celana ini terlihat sangat formal atau terkesan seperti orang yang sudah tua. Kadang, kalau mood-ku sedang ngga bagus, aku akan tersinggung, tapi sebentar doang. Ini jarang sih. Soalnya aku bakal mikir ulang, buat apa tersinggung dengan penilaian orang tentang celanamu? Kamu beli celana itu ngga pakai uang mereka, dan lagi, yang pakai celana itu kamu, lho, bukan mereka, yang ngerasain nyamannya ya diri kamu sendiri.

Aspek yang kedua yaitu tujuan. Ini biasanya terkait dengan atasan. Jadi jika acara atau kegiatan yang akan aku tuju itu sifatnya formal, aku akan memilih atasan kemeja atau paling ngga polo shirt (kaos berkerah). Sedangkan jika kegiatan tersebut ngga formal, aku akan memakai kaos oblong atau singlet yang dipadukan dengan jaket.

Ini yang paling mendekati, kaos oblong
+ celana kolor + sendal jepit
tokopedia.com
Sebenarnya ada beberapa hal lain yang juga jadi pertimbanganku dalam memilih pakaian. Misalnya kecocokan warna atasan, bawahan, dan sepatu. Selain itu, lama penggunaan pakaian tersebut juga kadang aku pikirin. Jadi kalau itu cuma dipakai sebentar, aku akan memakai baju-baju lama, yang sablonan atau warnanya ngga cerah lagi. Tapi kalau baju itu akan digunakan cukup lama, seharian misalnya, maka aku akan memilih baju yang lebih baru dan kondisi yang masih enak dipandang mataku.

Nah, terakhir, nih, kalau aku ngga pergi kemana-kemana, pakaian yang aku kenakan itu adalah kaos oblong dan celana kolor sebatas lutut atau di atasnya. Kadang kalau harus keluar untuk beli sesuatu, celana kolornya aku ganti dengan celana training.


Jadi, begitulah gaya berpakaianku sehari-hari, Mbak Ver. Semoga bisa menjawab rasa penasaran Mbak.

Ingin Dilahirkan Kembali sebagai Siapa?

Halo pembaca kece!

Di postingan kali ini, BC 66, aku mau menjawab tantangan dari si Ihsan. Dia mau aku berandai-andai jika aku bisa dilahirkan kembali, aku memilih untuk dilahirkan sebagai siapa. Langsung aku jawab aja deh ya.

Aku memilih untuk tetap menjadi diriku sendiri.


Iya, walaupun misalnya aku bisa dilahirkan kembali dengan sosok yang berbeda, aku akan tetap memilih untuk dilahirkan menjadi diriku sendiri. Ngga peduli berapa banyak luka tercipta, ngga peduli berapa liter darah yang telah terbuang, ngga peduli jutaan kesalahan yang udah aku buat, aku tetap ingin menjadi diriku sendiri.

Kenapa? Karena aku percaya setiap orang diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan, dengan kebaikan dan keburukan. Semua punya porsinya masing-masing. Seseorang hanya terlihat sempurna di mata orang lain, tapi di balik kesempurnaan itu, siapa bisa menjamin kalau dia ngga punya kekurangan.

Mungkin kamu bisa aja melihat hidup seseorang lancar, ngga menghadapi masalah, punya fisik yang indah, kondisi keuangan yang stabil, tapi apa kamu tau masalah yang disembunyikannya? Engga, kan?

Mungkin, jika aku bisa dilahirkan, kembali, aku ingin memperbaiki beberapa kesalahan di masa lalu yang berkaitan dengan diriku sendiri. Eh, tapi setelah aku pikir-pikir, kayanya ngga usah deh. Apapun yang terjadi di masa lalu, apapun, telah membentuk aku yang sekarang. Jika ada satu saja bagian dari masa lalu yang berubah, maka aku ngga akan seperti sekarang ini.

Aku hanya sedang mencoba bersyukur, menerima semua yang telah terjadi, semua yang telah diberi. Keluargaku, termasuk kucing-kucingku, teman-temanku, kekuranganku, kelebihanku, bahkan kesakitanku, semuanya deh.

Jadi sekali lagi, jika aku bisa dilahirkan kembali, aku hanya akan meminta untuk dilahirkan menjadi diri sendiri.


Oke, tantangan dari si Ihsan udah aku jawab, yaaaaaa! Lanjut ke tantangan berikutnya!

Guru Paling Berkesan untukku

Haloooooo! Ya ampun udah lama banget rasanya ga posting tulisan untuk BC. Ga dapet kesempatan untuk pegang laptop selama dua bulan belakangan ini. Kalaupun bisa pegang, pikiran ga bisa diajak serius. Tapi alhamdulillah sekarang udah bisa balik lagi.

Di postingan kali ini, topik BC ke- 65, si Hera minta para ABC untuk menceritakan tentang guru yang paling berkesan menurut kami, kesan yang baik, tentu aja. Aku udah nemu beberapa nama sih untuk dimasukkan ke dalam daftar guru yang berkesan. Tapi yang bakal aku cantumkan di sini cuma 3 orang aja. Bukan berarti yang lain ngga berkesan, hanya aja 3 orang ini yang langsung kepikiran.

                         1. Pak De Kijo

Pak De Kijo jadi icon untuk pencarian SMA Negeri 1 Kuala, Langkat
id.geoview.info
Nama asli bapak ini adalah Sukijo, tapi di sekolah lebih akrab dipanggil Pak Kijo. Nah, terus kenapa aku panggil Pak De*? Iya, soalnya Pak De Kijo ini juga guru Ummiku waktu SMP, jadi berasa dekat.

Aku ketemu Pak De Kijo di bangku kelas XI dan XII. Beliau mengampu mata pelajaran biologi karena memang waktu SMA aku memilih jurusan IPA (lalu berkhianat karena lanjut kuliah di jurusan bahasa Inggris, ehehehe).

Yang membuat Pak De Kijo berkesan untukku adalah karena walaupun beliau termasuk guru yang dihormati di sekolah, beliau ngga membuat batas tebal antara guru dan siswa, sehingga kami para siswanya merasa nyaman untuk belajar. Kegiatan belajar mengajar juga menyenangkan karena beliau menyisipkan cerita pengalamannya terdahulu dan juga menganalogikan materi pembelajaran ke dalam contoh kongkrit di kehidupan nyata.

Dulu, waktu lebaran, kami pasti janjian untuk datang mengunjungi rumah Pak De, halal bihalal. Nah, saat di rumah, Pak De Kijo lebih santai lagi dibanding di sekolah. Beliau ngga akan segan duduk di atas tikar bersama kami, sambil bercanda dan mengobrolkan bermacam-macam topik. Bahkan pernah, lho, Pak De memeriksa telapak tangan kami bergantian, mengecek apakah ada penyakit serius yang kami derita. Sayang, sekarang kami udah berpencar kemana-kemana, sulit untuk bisa ngumpul.

2. Pak De Sis

siap-sekolah.com
Lagi-lagi, karena alasan kedekatan, aku juga memanggil guruku ini dengan sebutan Pak De. Nama lengkapnya Siswoyo. Dulu waktu masih bujangan, Pak De Sis ini merupakan partner in crime-nya Abiku. Jadi udah berasa kaya saudara.

Aku diajar Pak De Sis waktu kelas VII, mata pelajaran matematika. Cara mengajar Pak De unik. Kadang beliau mengajar sambil melawak, kadang juga disisipi trik sulap.

Yang paling membekas dari Pak De Sis adalah hukumannya. Jadi, Pak De Sis ini termasuk guru yang berorientasi pada soal latihan. Jadi setiap selesai menjelaskan tentang satu materi, Pak De Sis akan memberikan beberapa butir soal. Yang membedakan Pak De Sis dengan guru lain adalah beliau akan memberikan hukuman untuk kesalahan di setiap butir soal. Jadi kalau ada lima soal dan kami salah semua, maka kami akan di hukum lima kali. Hukumannya apa?

Hukuman dari Pak De cuma 3 jenis kok. Pertama, Pak De Sis akan memukul ujung jari tangan kami yang telah dikerucutkan. Ngga tanggung-tanggung, beliau memukulnya menggunakan penghapus papan tulis. Pada inget kan kalau dulu penghapus papan tulis terbuat dari kayu tebal? Nah, kalau ngga ada penghapus, beliau akan memukul ujung jadi kami dengan penggaris kayu besar. Ini berlaku untuk siswa dan siswi.

Hukuman kedua adalah cubit di leher. Bukan cubit yang sampai meninggalkan bekas biru-biru, kok. Tapi katanya sih sakit juga. Ini hanya berlaku untuk siswi. Terakhir, cubit di dada. Sama seperti cubit di leher, ini juga ngga meninggalkan bekas, tapi sakit. Cubit di dada ini berlaku untuk siswa.

Yang aneh dari hukuman ini adalah kami harus mengatakan ‘Terima kasih, Pak’ setelah beliau menghukum kami. Dan lagi, saat-saat pemberian hukuman (ngomong-ngomong, Pak De Sis menyebut hukuman ini sebagai hadiah) adalah yang paling kami tunggu setelah pengumuman jawaban benar. Kami akan menertawakan teman yang diberi ‘hadiah’. Serius, deh, walaupun ini namanya hukuman, ngga ada satupun dari kami yang ketakutan. Semua senang. Dan aku cukup bersyukur selama satu tahun diajar oleh Pak De Sis, aku cuma pernah sekali dipukul di ujung jari dan sekali dicubit di dada. Yang langganan dihukum, banyaaaaaaaaaaaaak. Ahahahaha!

3. Pak Musa

Guru yang terakhir, namaya Pak Musa. Beliau ini adalah guru seni rupa di kelasku mulai dari kelas X sampai XII. Orangnya berbakat banget. Gambarnya itu rapi dan bagus. Kami jadi mudah meniru jika diberi tugas menggambar. Pak Musa juga termasuk pribadi yang santai, yang penting ngga keterlaluan. Soalnya kalau marah, serem juga. Cukup sekali deh kami dimarahi, walaupun di kemudian hari hal itu jadi bahan bercanda di antara kami.

Yang membuat Pak Musa berkesan bagiku adalah saat kami diminta untuk membuat prakarya sebagai tugas akhir mata pelajaran seni rupa kelas XII. Kami sekelas diminta membuat miniatur dari sterofom. Awalnya Pak Musa memilih rumah sebagai objek, namun karena terlalu rumit, objek miniatur diganti menjadi taman. Jadilah selama dua bulan, beberapa hari dalam seminggu, kami mengerjakan tugas itu bersama-sama sepulang sekolah. Dan yang membuat aku senang adalah saat Pak Musa mempercayakanku untuk menuangkan ide kreatifku tanpa harus meminta izin dari beliau. Pak Musa hanya sesekali mengarahkan dan memberi saran, selebihnya itu buah pikiranku dengan dibantu beberapa teman sekelasku.

Kenapa begitu istimewa? Entahlah, tapi saat itu aku merasa keberadaanku diperhitungkan, suaraku didengar, ideku dihargai. Ada perasaan bangga saat miniatur tersebut selesai dan mendapat apresiasi. Ah, susah diungkapkan dengan kata-kata, deh.


Oke, jadi tiga guru ini yang menurut aku paling berkesan. Kalian gimana, ada cerita tentang guru yang berkesan juga? Bagi-bagi dong!

Saturday, January 13, 2018

Episode Tsuredure Children Favoritku

Halo Pembaca Kece!

Ya ampun! Udah lama banget kayanya ga ngepost di sini! Abis kena badai tugas akhir yang diselingi dengan libur akhir tahun, lalu dilanjutkan dengan masa penantian nilai yang mendebarkan, akhirnya aku bisa bikin tulisan lagi. Di postingan kali ini, topik BC emang beneran tantangan, datangnya dari Amru. Dia minta para ABC untuk menonton satu anime serial bertajuk Tsuredure Children dan menentukan episode yang paling kami sukai. Asyik sih, karena kebetulan aku juga suka nonton anime. Oke, aku bahas tentang animenya dulu ya.

Tsuredure Children
www.aminoapss.com
Tsuredure Children adalah anime yang diadaptasi dari manga 4 panel (contohnya kaya komik strip Tahilalat). Anime ini mulai tayang pada Juli hingga September 2017, masih baru, dan disulih suara juga dalam bahasa Inggris. Ada 12 episode yang masing-masing berdurasi ngga sampai 15 menit. Nah, anime ini mengisahkan tentang siswa SMA di salah satu sekolah yang terlibat masalah romantika remaja. Aku ngga tau awalnya kalau anime ini mengusung tema omnibus (ada beberapa cerita dalam satu plot), baru tau setelah nonton.

Kalau boleh jujur, aku pusing waktu nonton episode demi episode. Iya, soalnya satu episode itu isinya empat cerita. Jadi sepotong cerita A, sepotong cerita B, dan seterusnya. Kebetulan emang ngga begitu konsentrasi waktu nonton ini, jadi setiap nonton episode baru, aku harus mengingat dulu ini potongan cerita yang mana, ini lanjutan untuk cerita yang mana. Ga tau deh, mungkin akunya yang bego, karena aku baca salah satu review-nya di internet, ada yang bilang kalau anime ini keren, yang bikin jenius.

Salah satu adegan
www.anime-planet.com
Mengenai isi ceritanya, semuanya punya masalah yang sama, komunikasi. Iya, jadi keempat cerita ini mengisahkan perjalanan asmara anak SMA yang mana karakternya itu kebanyakan mikir. Jadi kaya misalnya nih, ada satu pasangan, si cewek pengen mesra-mesraan sama si cowok tapi do’i ga berani bilang karena takut dibilang murahan lah, malu lah, segala macam. Nah, si cowok sebenarnya juga pengen bermesraan dengan si cewek, tapi gitu juga, takut si cewek bukan tipe cewek yang mau diajak bermesraan, dan sebagainya. Jadi sebenarnya isi anime ini kebanyakan monolog si tokoh di kepalanya. Aku yang nonton aja geregetan sendiri kok. Tapi syukurlah. Di episode-episode terakhir, setelah masing-masing tokoh berani mengungkapkan isi hatinya ke pasangan mereka, apa yang selama ini mereka inginkan bisa kesampaian.

Jadi yang mana episode yang paling aku suka? Episode 11 dan 12. Kenapa? Karena di episode ini akhirnya para tokoh berani mengungkapkan apa yang diinginkannya. Sedangkan sepanjang episode 1-10, masing-masing karakter pada jaim. Lha sama pasangan kok jaim?! Kalau sama pasangan aja ngga bisa jadi diri sendiri, buat apa punya pasangan? Bukannya pasangan itu harus bisa menerima kita apa adanya? Eh, kok melebar, ahahahaha!

Secara keseluruhan, aku kasih penilaian 7.5/10 untuk anime ini. Ngga terlalu tinggi karena bikin aku bingung. Tapi gambarnya bagus kok, lebih manusiawi dibanding anime pada umumnya yang tokohnya punya kepala gede ga sesuai postur badannya, atau punya toket segede semangka. Dan lagi dari anime ini aku bisa belajar kalau komunikasi itu penting dalam hubungan, biar kedua pihak memahami pasangannya. Halo! Pasangan kamu bukan ahli pembaca pikiran. Kalau kamu mau ya bilang, ngga usah ngarep do’i peka sendiri. Terakhir, aku ngga merekomendasikan anime ini untuk ditonton oleh anak di bawah umur 18 tahun, soalnya banyak banget adegan dewasa dan kata-kata vulgar yang muncul.


Nah, sekian dari aku. Tantangan kali ini beres, ya, Ru!

Wednesday, December 6, 2017

Seniman Favoritku

Halo Pembaca Kece!

Nadya bikin aku bete lagi dengan ngasih topik yang ngga asik. Doi mau ABC cerita tentang seniman yang kami suka. Bukan apa, ya, aku ngga pernah terlalu terobsesi atau terlalu mengidolakan seseorang. Makanya agak bingung waktu dikasih topik ini. Tapi namanya juga tantangan, kalau gampang ngga asik dong, ya? Oke, langsung masuk ke pembahasan aja.

Rihanna

Si hitam manis ini udah menemaniku sejak jaman aku SD. Lagu pertamanya yang akrab olehku adalah Unfaithful. Aku langsung suka sama lagu itu saat pertama kali dengar. Tapi waktu itu aku ngga tau kalau yang nyanyi lagu itu Mbak Ri-Ri, panggilan akrabnya. Aku baru beneran kenal dengan Mbak Ri-Ri setelah lagu Umbrella-nya booming di TV, di program MTV yang tayang di GlobalTV.

Mbak Ri-Ri
www.defendernetwork.com
Masuk jaman SMP, saat internet mulai berkembang, aku mulai mencari lagu-lagu lain yang dinyanyikan oleh Mbak Ri-Ri. Ada beberapa yang aku ingat, seperti Cry, Disturbia, Don’t Stop the Music, Pon de Replay, Music of the Sun, dan masih banyak lagi. Sampai sekarang masih aku simpan di laptop. Kadang kalau kangen juga aku putar sesuai suasana hati. Kalau suasana lagi melankolis, aku akan dengerin lagu Cry, sedangkan kalau lagi semangat atau lagi butuh semangat, aku akan memutar lagu Good Girl Gone Bad atau Don’t Stop the Music.

Sampai sekarang aku masih mengikuti perjalanan karir Mbak Ri-Ri. Setiap doi merilis lagu baru atau menjadi pasangan duet, aku pasti mencari lagunya dan mengunduh lagu itu jika menurutku lagu itu enak didengar.

Charlie Puth

Babang Charlie
www.aminoapps.com
Pasti kamu udah pada kenal dengan Babang Imut yang satu ini. Babang yang pertama kali terkenal lewat lagu See You Again yang merupakan original soundtrack film Furious 7 ini menurut aku memang punya wajah yang imut. Babang ini mulai mencuri hatiku semenjak merilis lagu We Don’t Talk Anymore bareng Selena Gomez. Lagu-lagu berikutnya juga berhasil mencuri perhatianku seperti Dangeriously, Attention, dan yang teranyar How Long.

Kalau ditanya apakah aku ingin bertemu dengan Babang Charlie atau paling engga nonton konsernya, aku akan menjawab engga. Aku Cuma pengagum karyanya. Eh, tapi kalau ada yang mau kasih aku tiket konsernya, sekaligus biaya akomodasi dan tetek bengek perjalanan lain dengan cuma-cuma, aku ngga akan nolak juga, hehe…

Shawn Mendes

Dedek Shawn
www.goodmomusic.net
Yang terakhir adalah Dedek Tampan ini. Ngga nyangka kalau doi seusia adekku. Aku kira Dedek ini sebaya sama Babang Charlie, ternyata beda jauh. Dari awal muncul di TV, aku udah suka sama lagunya, Stitches. Terus doi ngerilis lagi beberapa lagu, Imagination, Never be Alone (lagu ini sukses bikin aku melankolis), I Know What You Did Last Summer (ini kolaborasi sama Camila Cabello), Mercy, terus yang terakhir There’s Nothing Holding Me Back. Ada beberapa lagu lain, tapi aku ngga suka, jadi ngga aku cantumkan di sini.

Sama kaya perasaanku ke Babang Charlie, aku cuma sebatas mengagumi karya Dedek Shawn, dan video-video cover-nya di Youtube, juga kemampuan bernyanyi si Dedek. Berbicara tentang kemampuan bernyanyinya, aku cukup salut, soalnya suara Dedek Shawn waktu penampilan langsung dan rekaman itu ngga terdengar berbeda. Ngga banyak lho penyanyi yang bisa begitu.


Nah, aku rasa tiga aja udah cukup. Udah ya, Nad. Lanjut!

Hal yang Aku Harap Aku Tau Saat Masih 12 Tahun

Halo Pembaca Kece!

Di postingan kali ini aku mau cerita tentang apa, ya, bisa dibilang masa lalu, tapi ngga kejadian. Topik ini dari Wawa, hal yang aku harap aku tau pada usia 12. Umur 12 tahun, berarti aku masih duduk di kelas 6 SD. Aku harus mikir cukup keras untuk menyelesaikan topik ini, dan ternyata cuma dapet 3 hal. Langsung aku bagi aja ya!


Belajar Sopan Santun

Ummi dan Abiku adalah perantau. Ngga ada saudara yang tinggal di dekat rumah kami. Otomatis intensitas pertemuanku dengan mereka juga lebih jarang. Mungkin hanya satu atau dua kali setahun, waktu lebaran atau waktu ada acara keluarga. Ini membuat aku kurang mendapat pembelajaran kesantunan, misalnya mencium tangan orang yang lebih tua saat bertemu atau berpamitan dengan mereka. Ummi dan Abi memang membiasakanku untuk mencium tangan mereka, tapi hanya jika akan pergi jauh atau dalam waktu yang cukup lama aja. Kalau ke sekolah, atau ke pasar, ngga ada.

Berpamitan sebelum Pergi
www.hellovianovia.blogspot.co.id
Masalah timbul saat memasuki masa SMP dan SMA. Jika jam sekolah berakhir lebih cepat, aku dan beberapa temanku akan bepergian, mengunjungi rumah salah seorang dari kami. Pasti kami akan bertemu dengan orang tua temanku, dan saat tiba di rumah temanku itu, teman yang lain akan berbaris, menyalami orang tua si tuan rumah. Aku ikut baris, kok. Ikut salaman juga. Tapi ada rasa janggal, sungkan untuk melakukannya, karena biasanya hanya aku lakukan kepada Ummi dan Abiku.
Hal ini juga terjadi saat aku pulang kampung. Begitu tiba di rumah saudara, aku akan menyalami mereka satu per satu. Mungkin untuk ke saudara, aku memaklumi. Tapi jika kebetulan ada tamu yang berkunjung di rumah saudaraku, rasa janggal dan sungkan waktu bersalaman itu muncul lagi. Bahkan ini masih berlangsung hingga sekarang meskipun sedikit banyak rasa janggal dan sungkan bisa aku atasi.

Selain sopan santun, beberapa adat atau kebiasaan terkait dengan hubungan kekeluargaan juga aku kurang memahami. Misalnya dulu waktu kakek dari Abi meninggal, semua cucunya yang hadir mencium pipi dan dahi jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir, kecuali aku. Kenapa? Because no one tells me. Terdengar sederhana, tapi bahkan justru hal sesederhana itupun aku ngga tau, kan parah. Tapi mau gimana lagi, memang ngga pernah diajarkan. Karena biasanya hal-hal semacam itu diajarkan turun temurun secara natural, saat ada kejadian. Nah, di kasusku, aku jauh dari saudara. Dan ngga semua acara keluarga yang bisa aku hadiri karena masalah jarak dan waktu ini. Jadi kemungkinan aku untuk tau perilaku-perilaku semacam itu juga kecil karena jarang mengikuti  acara keluarga. Sekarang, aku berharap kalau waktu aku umur 12 tahun, aku tau itu semua.


Olahraga Itu Penting!

Aku akui, aku pemalas. Hampir dalam segala hal. Bahkan dulu waktu masih SD, makan aja aku enggan karena males mengunyah makanan. Ramadhan selalu aku nanti karena saat ramadhan aku ngga perlu tiga kali makan dalam sehari.

Nah, untuk makan aja males, apalagi olahraga. Serius, aku males banget untuk menggerakkan anggota badan, sekedar olahraga ringan. Dalam seminggu, aku Cuma sekali olahraga, yaitu saat ada pelajaran penjaskes di sekolah. Kalau misalnya materi saat itu teori, berarti aku ngga olahraga sama sekali minggu itu.

Olahraga
www.bacaberita.com
Saat SMA, Ummi sama Abi mulai protes karena aku masih juga males olahraga. Kalau libur, abis sholat subuh aku tidur lagi sampai jam 9 atau 10 pagi. Tapi gimana, karena ngga dibiasakan olahraga dari kecil, rasa malas itu susah pergi.

SMA kelas 3, aku mulai menyesali kemalasanku. Tubuhku minim mengalami pertumbuhan. Cungkring, pendek, juga kaku. Di kelas, pasti jadi siswa terpendek kedua atau ketiga. Badanku juga ngga mengembang seperti teman-temanku. Harusnya di usia remaja, dada mulai bidang, di lengan dan paha udah mulai membesar karena volume otot bertambah. Nah, aku engga, segitu aja.

Baru bener-bener berusaha berubah waktu kuliah. Mulai olahraga-olahraga ringan, bareng temen atau sendirian. Tapi ternyata semua udah terlambat. Badanku ngga menunjukkan tanda perubahan yang berarti.

Ngga ada perubahan ngga lantas membuat aku berhenti untuk olahraga kok. Karena udah sadar pentingnya olahraga, sampai sekarang aku akan menyempatkan waktuku untuk olahraga, sekedar meregangkan otot supaya ngga kaku.


Kebersihan Itu Penting!

Mengikat Gigi
www.southtempledental.com
Poin terakhir ini tentang kebersihan, terutama masalah di dalam mulut. Dulu ngga dibiasakan untuk sikat gigi dua kali sehari. Ini jadi terbawa sampai sekarang. Kadang dua kali sih, tapi ngga selalu. Cuma efeknya itu, lho, gigiku jadi berkarang. Emang ada cara instan. Tapi cara instan kan ngga begitu baik untuk badan. Yah, sekarang ini, masih mengusahan diri untuk menjaga kebersihan, ngga cuma mulut, tapi seluruh tubuh dan lingkungan sekitar, walaupun mandi cuma sekali sehari, hehe.


Udah, tiga hal ini aja yang aku harap aku tau lebih awal. Ada sih hal lain, tapi itu rahasia. Nah, kalau kamu, apa yang kira-kira kamu harap kamu tau lebih awal? Bagi di kolom komentar dong!

Tentang Moody

Halo pembaca kece! Di postingan kali ini, aku ditantang sama Kak Rina untuk menceritakan tentang tanggapanku terhadap seseorang yang mo...